HPA International : Produk Halal Tanggung Jawab Bersama

Thibbun Nabawi Herba Penawar Al-Wahida (HPA) : "Produk Halal Tanggung Jawab Bersama"

Rabu, 28 April 2010

Cara Tepat Mengkonsumsi Buah-Buahan

Seiring dengan bertambahnya perhatian umum terhadap kesehatan makanan, semakin banyak orang terbiasa menghubungkan antara buah-buahan dan kesehatan. Memang antara keduanya merupakan suatu bagian ilmu yang patut diteliti. Misalnya waktu, jatah dan cara mengkonsumsi buah-buahan yang mungkin sering kita remehkan tapi justru berkaitan erat dengan kesehatan, sehingga kita tidak saja perlu mengkonsumsi buah-buahan yang bermanfaat bagi kesehatan, juga harus mengkonsumsi secara sehat buah-buahan itu.

Dari segi kedokteran tradisional Tiongkok, buah-buahan terbagi ke dalam dua sifat yaitu panas dan dingin, dan perlu mengkonsumsinya menurut kondisi badannya sendiri.

Buah-buahan yang bersifat dingin, antara lain blewah, semangka, buah per, pisang, buah kiwi, mangga, kesemak, tike, dan jeruk Bali. Jenis buah tersebut agak cocok bagi kelompok orang yang keadaan tubuhnya bersifat panas yaitu : banyak berkeringat, sering mukanya merah, mulut kering, mudah merasa gelisah dan sembelit dan sangat suka mengkonsumsi makanan dingin. Tapi dianjurkan untuk tidak terlalu banyak. Misalnya, buah apel yang manis kalau mengkonsumsi terlalu banyak dapat merugikan kesehatan organ hati dan ginjal.

Buah-buahan bersifat panas termasuk buah leci, persik, lengkeng, delima, buah ceri, kelapa, durian dan apricot. Buah-buah jenis tersebut cocok untuk kelompok yang staminanya bersifat dingin, mereka kekurangan energi vital, tingkat metabolisme dasarnya rendah, kalori yang dihasilkan tubuh sedikit, sehingga kaki tangan mereka merasa dingin biarpun di hawa panas. Maka, buah-buahan bersifat panas agak cocok bagi mereka. Yang patut dicatat ialah anak yang sedang demam atau mengalami radang pada organ tubuhnya tidak boleh mengkonsumsi buah-buahan bersifat panas.

Untuk mengenal khasiat buah-buahan penyehat badan, perlu mengenal waktu yang tepat untuk mengkonsumsi buah-buahan tersebut, ini merupakan prasyarat untuk menjamin buah-buahan yang dimakan menguntungkan kesehatan. Menurut kebiasaan, kebanyakan orang menganggap mengkonsumsi buah-buahan sehabis makan adalah kebiasaan baik. Tapi hasil penelitian terakhir menemukan, cara itu kurang ilmiah, karena buah-buahan yang dikonsumsi sehabis makan itu akan tertangguh dalam lambung oleh makanan yang disantap sebelumnya, sehingga mengakibatkan kembung perut dan sembelit. Gejala tersebut akan mempengaruhi fungsi pencernaan. Oleh karena itu, waktu terbaik mengkonsumsi buah-buahan ialah sebelum sarapan pagi dalam keadaan perut kosong. Makan buah-buahan sebelum sarapan pagi tidak saja dapat memperoleh gizi yang diperlukan, juga dapat memperbaiki fisik asam darah yang diakibatkan oleh kebiasaan makan kurang sehat, yaitu hanya suka terhadap jenis makanan tertentu sementara meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Mengkonsumsi buah-buahan sebelum makan dapat melindungi sistem kekebalan tubuh terhindar dari rangsangan buruk oleh makanan matang, dan sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan. Dan apa bila hendak mengkonsumsi buah-buahan sehabis makan, sebaiknya hal itu dilakukan 2 hingga 3 jam kemudian. Selain itu, patut diperhatikan, ada sejumlah buah-buahan yang tidak cocok dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau dikonsumsi bersama dengan makanan berlemak, misalnya kesemak mengandung phlobatannia, materi tersebut akan membeku ketika bersenyawa dengan materi asam, dan membentuk ‘ batu’, sehingga mudah memicu timbulnya ‘ batu lambung’. Pada umumnya, buah-buahan dikonsumsi mentah, dan semakin segar semakin banyak gizinya. Tapi orang yang sedang sakit parah, sebaiknya memakan buah-buahan yang sudah masak matang.

Buah-buahan memang sangat bergizi, tapi tidak berarti boleh makan sebanyak-banyaknya. Hasil riset ilmiah terbaru membuktikan, setiap hari mengkonsumsi sekurangnya 5 kali buah-buahan dan sayur mayur dapat mencegah kejangkitan penyakit kanker, tapi kalau mengkonsumsi kelewat batas hasilnya malah negatif. Buah-buahan tidak boleh sembarangan waktu dimakan karena mengandung asam organic dan materi jenis asam tannin dalam jumlah relative banyak, dan juga mengandung jenis proteinase yang sangat aktif, sehingga mengkonsumsi terlalu banyak buah-buahan dapat merangsang dan melukai lambung, dan menimbulkan gejala sakit lambung, kembung, mencret dan salah cerna.

Sekarang demi kelangsingan tubuh banyak anak perempuan sengaja tidak makan nasi dan lauk-pauk, melainkan menjadikan buah-buahan sebagai makanan pokok untuk satu hari. Mereka menganggap cara itu tidak saja dapat menjamin vitamin dan zat gizi yang diperlukan tubuh setiap hari, lebih-lebih dapat mempercantik paras dan memperlangsing tubuh. Hal itu tidaklah ilmiah. Sebab jumlah mineral dan vitamin yang terkandung dalam buah-buahan jauh lebih sedikit daripada sayur-mayur. Kalau tidak mengkonsumsi sayur-mayur dan hanya mengandalkan buah-buahan saja, akibatnya tubuh akan kekurangan nutrien.

Vitamin yang berjumlah 13 macam terdapat di dalam banyak makanan. Adalah sangat tidak bijaksana bila ingin mendapatkan vitamin dengan semata-mata mengkonsumsi buah-buahan. Misalnya vitamin C yang terkandung dalam sawi putih dan lobak yang sangat murah harganya di pasar merupakan sekitar 10 kali lipatnya yang terkandung dalam apel, buah per dan persit, sedangkan kadar vitamin C dalam paprika dan kembang kol lebih tinggi 2 hingga 3 kali lipat daripada strawberry dan jeruk. Kadar vitamin C yang terkandung dalam banyak buah-buahan tidaklah begitu tinggi, sedangkan kadar vitamin lainnya juga lebih terbatas. Misalnya, untuk mencukupi dosis anjuran vitamin C untuk kebutuhan kesehatan satu hari, seseorang paling sedikit harus mengkonsumsi 5 kilogram apel, hal ini tidak mungkin dapat dilakukan.. Tubuh manusia seluruhnya memerlukan hampir 50 jenis materi gizi baru dapat memelihara kelangsungan hidupnya, terutama setiap hari membutuhkan 65 gram ke atas protein, 20 gram ke atas lemak untuk menjaga pembaruan dan perbaikan organ tubuh. Buah-buahan mengandung 85 persen ke atas air, sedangkan kadar proteinnya tidak sampai 1 persen, hampir tidak mengandung asam lemak yang dibutuhkan, jauh tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh manusia. Maka, perlu dianjurkan pengurangan berat badan secara sehat dan rasional, dan sekali-kali jangan melakukan upaya pelangsingan tubuh dengan jalan semata-mata menggantikan nasi dengan buah-buahan.

Diharapkan umum dapat lebih banyak mengenal pengetahuan yang berguna tentang hubungan antara buah-buahan dan kesehatan, mengkonsumsi buah-buahan secara sehat dan rasional untuk menjaga kesehatan.

Sumber : klik-brc.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar